Borongan Tentu Saja Sangat Praktis, Garap Sendiri Biasanya Lebih Hemat

Plus Minus Merenovasi Rumah Sendiri atau Menggunakan Jasa Kontraktor

Jika Anda sedang merencanakan untuk merenovasi rumah, ada dua pilihan untuk Anda. Dikerjakan sendiri, atau bisa dengan jasa kontraktor. Tentu saja, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda pilih yang mana?

Renovasi Sendiri, Alat Bangunan Sendiri?

Seringkali seseorang merasa puas saat bisa merenovasi rumah sendiri. Tanpa melibatkan jasa arsitek ataupun pemborong. Hal ini didapatkan karena dapat memilih sendiri alat bangunan yang dipakai, bahan bangunan yang berkualitas, terlibat dalam pembuatan desain, dan dapat mengontrol langsung proses renovasi langsung.

Namun, tidak sedikit pula yang malah beranggapan bahwa merenovasi rumah sendiri tanpa melibatkan kontraktor atau pun arsitek jauh lebih ribet dan rumit saat pelaksanaan renovasi. Waktu yang begitu berharga untuk bekerja ataupun aktivitas penting lainnya akan banyak terhambat karena harus mengurusi tetek bengek renovasi rumah, apalagi jika belum mengerti bagaimana renovasi yang sebaiknya dilakukan,hasilnya pun jadi tidak memuaskan.

Menggunakan jasa kontraktor dalam merenovasi rumah dianggap hal yang paling praktis dan tidak ribet.Selain itu pengetahuan arstitek dalam jasa kontraktor tersebut ternyata jauh lebih membantu kita dalam hal merenovasi bangunan rumah. Belum lagi alat bangunan  yang digunakan juga sangat membantu kita dalam mendapatkan rumah sesuai dengan yang diharapkan.

Memang, memanfaatkan jasa arsitek tidak akan membuat Anda pusing tujuh keliling. Anda tak usah pusing memikirkan bagaimana desain yang sesuai untuk renovasi rumah Anda. Selain itu pengadaan alat bangunan dan bahan bangunan dapat Anda serahkan sepenuhnya.

Sebagai owner rumah dan pemakai jasa arsitek dan kontraktor yang perlu Anda lakukan hanya dengan menyiapkan dana yang cukup. Anda pun dapat berkonsultasi dengan pemborong mengenai desain yang ingin Anda aplikasikan untuk rumah Anda.

Namun, ada beberapa trik yang perlu Anda lakukan agar Anda tidak terjebak dalam menggunakan jasa kontraktor yang “nakal”. Soal harga yang digunakan, Anda perlu memastikan dengan detail bahwa harga yang dipakai sudah termasuk dalam jasa, dan alat bangunan serta bahan bangunan. Jika Anda telah membuat perjanjian mencakup keduanya, maka jika kemungkinan terjadi kenaikan, maka itu adalah resiko dari kontraktor.

Walaupun Anda, telah memiliki kesepakatan di awal dengan kontraktor, sebaiknya Anda tetap berhati-hati dalam melewati proses pengerjaan. Bisa jadi kontraktor “nakal” akan merubah kualitas bahan bangunan dan alat bangunan yang digunakan. Dengan tujuan agar mereka mendapatkan keuntungan lebih. Oleh karena itu Anda perlu mencermati pemborong yang akan Anda gunakan jasanya.

Selektif Memilih Pemborong

Oleh karena itu Anda harus selektif dalam memilih pemborong. Kami menyarankan agar Anda memilih pemborong yang memiliki reputasi baik dan dikenal luas serta telah berbadan hukum.

Kemudian, coba pilih pemborong dengan harga yang wajar, namun Anda jangan menerima pemborong dengan harga paling murah karena ada kemungkinan salah hitung sehingga ketika pengerjaan berlangsung malah ditinggalkan.

Cari pula pemborong yang memiliki modal besar, pemborong yang minim modal hanya akan mengandalkan modal dari proyek yang dikerjakan dan biasanya malah molor dalam pengerjaan.  Nah, selamat membangun!

Leave a Reply