Cara menghitung kebutuhan keramik toilet

Kali ini kita akan mencoba menjelaskan mengenai cara menghitung kebutuhan keramik toilet mulai dari lantai sampai dinding, caranya sebenarnya cukup sederhana yaitu membagi luasan bidang yang akan dipasang keramik dengan luas keramik perbuah, prinsip ini juga berlaku untuk lokasi pemasangan keramik pada ruangan lainya seperti ruang tamu, dapur, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan dll. o.k langsung saja kita mulai membuat tutorialnya.

Gambar denah toilet

denah toilet

denah toilet

Kebutuhan Keramik lantai toilet

Misalnya kita akan membuat toilet dengan ukuran 2m x 2m menggunakan keramik ukuran 20cm x 20 cm, untuk mengetahui jumlah total keramik lantai yang dibutuhkan bisa dilakukan dengan cara menghitung luas lantai lalu membaginya dengan luas keramik perbuah, luas lantai 2mx2m=4m2, luas keramik perbuah 0,2mx0,2m=0,04m2, jumlah kebutuhan keramik = 4m2:0,04m2=100bh, sedangkan untuk mengetahui jumlah keramik dalam duz kita hanya perlu mengetahui luasan lantai karena dalam satu dus berisi 1m2, maka total keramik yang diperlukan 4m2 = 4duz.

Kebutuhan Keramik dinding toilet

Misalnya kita buat toilet ukuran 2mx2m, dengan ketinggian pasang keramik 2m memakai keramik ukuran 20cm x 25cm, ada satu pintu ukuran 0,7m x 2,1 m, untuk menghitung kebutuhan keramik dinding bisa kita lakukan dengan mencari tahu luasan dinding yang akan  dipasang keramik, pertama kita hitung dulu total keliling dinding dikurangi lebar pintu yaitu 2m+2m+2m+2m-0,7m = 7,3m, luas pasangan keramik dinding = 7,3m x 2m = 14,6m2. Prinsipnya sama seperti ketika menghitung keramik lantai yaitu mencari tahu luasan satu buah keramik 20cm x 25cm yaitu 0,2×0,25=0,05m2, lalu menggunakanya untuk membagi luasan dinding yaitu 14,6m2:0,05m2 = 292 bh, jumlah duz yang dibutuhkan yaitu 14,6m2 = 15 duz.

 

Hasil perhitungan volume tersebut masih perlu ditambahkan angka keamanan sebagai cadangan atau antisipasi jika ternyata kurang saat pelaksanaan, kekurangan bisa disebabkan oleh salah potong, kehilangan, salah pasang dll. Ini biasa disebut sebagai waste atau safety factor yang nilainya kurang lebih 2% sampai dengan 5%. Lebih baik ada sisa cadangan untuk perbaikan daripada kekurangan, karena jenis keramik tertentu cukup sulit untuk menemukan model dan corak yang sama dalam waktu berlainan 🙂

One Response

  1. dede ruhendi 4 February 2016

Leave a Reply