Membangun Rumah Anti Banjir

Siapa yang tak ingin huniannya kering dan bebas banjir. Bahkan saat ini diperkotaan, harga properti dikawasan yang diklaim bebas banjir melonjak hingga beberapa puluh atau ratus kali lipat dari harga ditahun-tahun sebelumnya. Ini semua karena inginnya orang untuk mempunya rumah yang bebas banjir.

Padahal banjir sendiri adalah salah satu indikator bahwa lingkungan telah berada dalam kondisi yang tak lagi terjaga. Sebab banjir terjadi karena kerusakan ekologis akibat dari human eror, meski ada juga beberapa banjir yang terjadi karena faktor-faktor alami, banjir rob yang terjadi karena meluapnya air laut misalnya. Dengan demikian bisa diketahui bahwa membangun rumah anti banjir, meski berada di kawasan banjir adalah satu hal yang paling masuk akal untuk mengantisipasi datangnya kejadian ini. Bagaimana caranya? Temukan dalam tips kali ini.

 

rumah anti banjir

rumah anti banjir

Fokus Pada Pondasi Rumah, Perhatikan Permukaan Jalan, Lakukan Survei Lingkungan Sekitar Rumah

Banjir adalah salah satu penyakit yang biasa mendera sebuah kawasan. Butuh penanganan khusus dari dua aspek, pertama tentu aspek ekologis, kedua terkait dengan struktur bangunan. Aspek kedua ini yang akan kita coba ulas.

1. 40-50 Cm, Tinggi Pondasi Ideal Untuk Rumah Di Kawasan Banjir

Dikutip dari aneka literatur tentang konstruksi dan arsitektur, salah satu prasyarat pengembangan rumah untuk kawasan yang biasa didera banjir adalah meninggikan pondasi. Ketinggian yang ideal sebuah rumah untuk kawasan banjir adalah antara 40-50 cm. Pastikan untuk memperhatikan hal ini agar kelak rumah bisa bebas banjir, meski berada dibangun dikawasan langganan banjir.

2. Tinggi Badan Jalan, Hindari Untuk Membangun Lebih Rendah

Sifat dasar air adalah mengalir dari permukaan yang tinggi ke bagian yang lebih rendah. Ini adalah salah satu hal yang harus diperhatikan saat membangun rumah di lingkungan langganan banjir. Pastikan untuk memperhatikan tinggi badan jalan, lakukan ini untuk memastikan ketinggian pondasi rumah berada diatas atau minimal setara dengan badan jalan, perhatikan juga ada tidaknya saluran air disekitar lingkungan rumah. Ini dimaksudkan agar air tidak mengenangi bagian dalam saat banjir menjelang.

3. Terlanjur Lebih Rendah, Lakukanlah Pengurukan

Bisa saja posisi rumah sudah memang lebih rendah dari badan jalan, dengan pondasi tanam yang sudah barang tentu memang menjadikan konstruksi banggunan lebih rendah. Ini tentu sangat memungkinkan air masuk kala banjir datang. Untuk itu, cara yang paling efektif lagi efisien adalah dengan melakukan pengurukan, setidaknya untuk memastikan posisi halaman, serta carport lebih tinggi dari badan jalan.

 

Tiga hal ini adalah tips paling dasar dalam menanggulangi banjir. Tentunya masih banyak hal lain yang perlu diketahui untuk itu. Inti dari semua teknik menanggulangi banjir untuk membangun rumah di kawasan banjir adalah menjaga agar posisi rumah lebih tinggi dari permukaan dimana kemungkinan air bisa mengenangi bagian dalam. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply