Nama batu alam sebagai bahan bangunan

Nama batu alam sebagai bahan bangunan terdapat bermacam-macam yang kita kenal dipasaran, masing-masing nama batu alam ini terbentuk karena hal-hal yang berbeda misalnya jika batu gamping terjadi karena proses endapan secara alami dalam kurun waktu lama sehingga tercipta bebatuan, sedangkan batu marmer juga terbentuk dari proses endapan namun telah mengalami metamorf atau perubahan, berikut ini macam-macam batu alam yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

 

Batu Gamping

Dialam bebas jenis batu gamping ini lebih banyak ditemukan dalam bentuk bukit sehingga proses pertambanganya bisa dilakukan secara terbuka, secara sifat terdapat beberapa jenis batu gamping yaitu yang bersifat padat, keras, massif serta batu gamping yang bersifat porous. Batu ini mengandung bahan kimia kalsium karbonat ( Ca Co3 )selain itu di alam bebas batu gamping ini juga ada yang mengandung magnesium, batu ini digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan semen Portland yang berguna sebagai bahan perekat pada adukan atau spesi.

 

Batu Delomit

Batu ini mempunyai fungsi yang hampir sama dengan batu gamping yaitu digunakan untuk bahan perekat sebagai bahan baku pembuatan semen, terjadi karena adanya proses penyerapan unsure magnesium dari air laut kedalam batu gamping.

 

Batu Marmer

Jenis batu ala mini banyak digunakan sebagai bahan bangunan misalnya sebagaipenutup fi nishing lantai atau dinding, batu marmer terjadi karena proses metamorf atau perubahan dari batu gamping, harga marmer per m2 cukup mahal dan keunikan serta keindahan marmer ini membuatnya lebih banyak dipakai pada rumah atau bangunan kelas mewah dengan biaya pembangunan yang besar.

 

Batu Gipsum

Digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan semen Portland dan untuk keperluan pekerjaan partisi dinding serta plafond rumah, di alam batu ini ditemukan dalam bentuk lembaran pipih Kristal dan serabut bersamaan dengan lokasi batu gamping, gypsum terbentuk setelah di olah dengan cara dipanaskan sehingga terbentuk tepung gips untuk kemudian dicetak sesuai dengan bentuk bahan bangunan  yang diperlukan.

 

Batu Tras atau Posolan

Batu ini dapat dijadikan sebagai bahan perekat pada adukan atau bisa dicetak untuk dijadikan bahan bangunan batako, bahan ini apabila dicampur dengan semen dan air maka akan bersifat seperti semen, batu ini berasal dari batuan vulkanik yang mengandung feldspar dan  telah mengalami proses pelapukan sehingga berubah menjadi mineral lempung lempung atau kaolin dan senyawa silica amorf.

 

Batu Andesit dan Basalt

Terjadi karena proses pembekuan magma dipermukaan bumi mempunyai sifat massif keras dan tahan terhadap air hujan, batu ini mempunyai kuat tekan berkisar antara 600 kg/cm2 sampai dengan 2400 kg/cm2. Digunakan sebagai pondasi bangunan dan penutup lantai serta dinding, apabila dilakukan pekerjaan pemecahan maka akan terbentuk batu pecah ( kerikil ) dan pecahan yang lebih kecil lagi membentuk pasir digunakan sebagai bahan campuran adukan beton dan bahan konstruksi jalan.

 

Pasir Gunung Berapi

Merupakan bebatuan lepas dengab butiran kecil berbentuk pasir yang terbentuk pada saat gunung berapi meletus, pasir tersebut kemudian turun karena terbawa air hujan ke dalam arus sungai. Pasir yang baik sebagai bahan bangunan adalah tidak banyak mengandung kadar lumpur dan bahan organic.

 

Batu Granit dan Diorite

Mempunyai fungsi sama dengan batu marmer yaitu digunakan sebagai bahan pelapis lantai dan dinding. Batu ini terjadi karena proses pembekuan magma didalam kulit bumi, berat jenis batu granit adalah 2,6 – 2,7 dengan kuat tekan antara 1000 kg/cm2 – 2500 kg/cm2.

One Response

  1. noliss .. 16 February 2015

Leave a Reply