Persiapan Sebelum Konsultasi Desain Rumah

Sebelum membangun rumah, tidak hanya dana yang harus kita sediakan tetapi juga waktu untuk melakukan konsultasi desain rumah. Namun sebelum melakukan konsultasi desain rumah dengan seorang arsitek atau penyedia jasa bangun rumah, kita sebaiknya melakukan persiapan beberapa hal dengan internal sendiri dulu, apa itu?

 

Dalam hal merancangan bangunan rumah, tidak jarang hanya kita sendiri yang melakukan konsultasi desain rumah dengan sang arsitek tanpa melibatkan pasangan dan anak-anak untuk mengetahui pendapat mereka juga. Setelah rumah selesai dibangun, para anggota keluar komplain karena desain rumah baik interior atau eksterior tidak sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Baik furnitur yang akan ditempatkan tidak pas, pencahayaan yang diinginkan tidak sesuai sampai bentuk jendela yang tidak sesuai dengan yang diinginkan masing-masing anggota keluarga.

 

Ketika kita akan merancang bangunan dalam hal pembangunan rumah tingga kita dan menggunakan jasa seorang arsitek, terkadang sang arsitek pun meminta beberapa hal untuk dipenuhi dan dipersiapkan sebelum mendesain rumah. Hal ini kelihatannya gampang namun bisa menghambat proses desain. Oleh karena itu, kita harus melibatkan anggota keluarga seperti isteri dan anak-anak. Jika melibatkan isteri dan anak-anak, sang arsitek pun merasa lebih leluasa dan puas karena hasil desain rumah yang dia kerjakan akan sesuai dengan kebutuhan semuanya.

 

Ya, bagaimanapun akan ada beberapa orang dengan karakter berbeda yang tinggal dalam satu rumah tersebut sehingga keinginan setiap anggota rumah tangga harus ditangkap oleh sang arsitek ketika konsultasi desain rumah. Misalnya, suami menginginkan ruang kerja yang sesuai dengan dirinya, isteri lebih dominan di bagian dapur dan anak-anak menginginkan kamar tidur sesuai dengan impiannya.

 

Sebelum melakukan konsultasi desain rumah, kita pun harus menyiapkan gambar sertifikat tanah dari BPN agar sang penyedia jasa desain bisa melakukan pengecekan ulang terhadap lokasi. Hal ini akan memudahkan si arsitek mendesain rumah kita, mulai dari mengamati lingkungan sekitar, mengatur arah pencahayaan dan melihat karakter bangunan sekitar.

 

Hal ini perlu diantisipasi agar bangunan rumah kita tidak terlihat kontras agar tidak menimbulkan efek sosial yang tidak baik. Kemudian kita bisa menentukan konsep arsitektur rumah yang akan dibangun apakah kita ingin konsep rumah minimalis, etnik, kontemporer.

 

Ya, kita perlu mencamkan bahwa arsitek bukanlah paranormal yang bisa menebak keinginan kita mengenai rumah idaman kita. Oleh karena itu, kita perlu mengungkapkan semua keinginan kita agar sang arsitek bisa mendesainnya dengan leluasa tanpa menerka-nerka. Anda pun harus menyiapkan keinginan rumah yang sesungguhnya agar pekerjaan tidak hanya berkutat pada mengutak-atik denah rumah. Bagaimana bisa pekerjaan selesai jika kita pun harus bingung bagaimana bentuk rumah yang kita inginkan?

 

Persiapan konsultasi desain rumah

Jadi, sebelum melakukan konsultasi desain rumah, kita harus menyiapkan beberapa hal berikut:

  1. Berkonsultasi dan diskusi terlebih dahulu dengan anggota keluarga untuk mengetahui keinginan setiap anggota keluarga agar tidak ada komplain ke depannya.
  2. Siapkan gambar sertifikat tanah dari BPN agar arsitek bisa mengecek lahan dan mengatur bangunan kita sesuai dengan lingkungan sekitar.
  3. Kita pun harus leluasa mengungkapkan semua impian kita mengenai rumah yang akan dibangun agar arsitek leluasa mengerjakan desain.
  4. Paling penting adalah siapkan rancangan rumah kita, mau dibawa kemana arah desain rumah kita agar tidak berkutat pada utak-atik denah.

 

Nah, kalau kita sudah menyiapkan semuanya, kita pun bisa berkonsultasi desain rumah dengan arsitek pilihan kita. Kemungkinan besar dan pasti rumah yang akan dibangun akan sesuai dengan semua keinginan anggota keluar, arsitek pun ikut merasa puas karena hasil karyanya disukai 🙂

Leave a Reply