Rumah dibangun setelah ada yang memesan

Sebuah strategi membuat perumahan dengan modal kecil adalah dengan cara rumah dibangun setelah ada yang memesan, ini juga sangat menguntungkan pihak developer perumahan karena bisa mendapatkan pinjaman modal secara gratis, bayangkan jika harus meminjam uang di Bank untuk membangun rumah! berapa bunga yang harus dibayar? belum lagi prosesnya yang sudah pasti ribet karena memerlukan bermacam persyaratan dan riset dari pihak perbankan apakah kredit yang diajukan layak untuk disetujui atau ditolak. Namun dibalik keuntunganya juga sudah pasti ada hambatan yang memerlukan strategi terbaik agar dapat menggunakan metode ini. Untuk itu mari kita bahas disini, agar mudah dalam menggambarkan ilustrasinya maka kita coba lihat dari sudut pandang developer 🙂

 

Ilustrasi sistem rumah dibangun setelah ada yang memesan

  1. Developer mencari tanah entah itu dengan membeli secara tunai atau sistem bagi hasil dengan pemilik tanah yang bersedia, kalau tidak bersedia ya menggunakan bermacam metode agar bersedia, contohnya membeli tanah dengan harga lebih tinggi namun pembayaranya diangsur setahun kemudian setelah rumah laku. ya.. yang penting caranya halal maka boleh-boleh saja.
  2. Membuat masterplan perumahan sehingga dapat diketahui perletakan rumah, jalan, fasilitas umum dan yang lainya. dari situ maka dapat diperkirakan berapa harga jual rumah yang bisa memberikan keuntungan.
  3. Membuat gambar detail rumah sebagus mungkin, dibuat 3D tiga dimensi agar nampak menarik dan jelas seperti apa rumah yang akan dijual, tidak lupa memberikan spesifikasi bangunan yang lengkap. contohnya atap menggunakan genteng beton, lantai keramik, dinding plester aci finish cat dll.
  4. Mengurus perizinan pembangunan perumahan dan pembayaran pajak yang terkait, jadi IMB, PBB, PPh dan yang lainya sudah lengkap.
  5. Selanjutnya kita bisa melakukan pemasaran dengan menggunakan gambar masterplan dan 3D yang telah dibuat sebelumnya.
  6. Konsumen memesan rumah dan menentukan lokasi mana yang akan dipilih, ini sering disebut sebagai booking fee. pemesan membayar uang tanda jadi dan uang muka, kemudian pihak developer membangun rumah yang dipesan selama sekian bulan. Sisa kekurangan biaya membangun rumah didanai oleh pemborong atau kontraktor, setelah rumah jadi maka pemesan melakukan akad kredit dengan pihak Bank. Nah.. uang hasil penjualan rumah cair ke rekening developer sehingga sudah bisa membayar tagihan kontraktor, membayar sisa kekurangan biaya pembelian tanah, dan yang sangat diharapkan yaitu mendapat keuntungan usaha perumahan.

 

Begitulah kurang lebih ilustrasi sistem yang digunakan developer modal kecil, namun tetap kreatif dan bertekad besar untuk bisa menjalankan roda usaha perumahan sehingga seringkali melakukan pembangunan rumah setelah ada yang memesan 🙂

Leave a Reply