Cara menghitung biaya borong tenaga rumah 2 lantai

Kita coba jelaskan mengenai cara menghitung biaya borong tenaga rumah 2 lantai tanpa material, yaitu sistemnya owner atau pemilik rumah mengadakan sendiri seluruh bahan bangunan yang dibutuhkan, sedangkan urusan tenaga kerja diserahkan sepenuhnya kepada kontraktor untuk mengerjakan pembangunan sesuai kontrak yang disepakati sebelumnya, ada juga pertanyaan mengenai hal ini dari bapak wasta seperti ini.

Bapak Wasta = “Kalau borong tenaga saja rumah 2 lantai cara menghitungnya gimana bos?”

beginilah kurang lebih cara perhitungan dan urutanya.

 

Menghitung luas rumah lantai 1 dan lantai 2

Tahap pertama kita hitung dulu luasan rumah, misalnya rumah ukuran 6m x 10m 2 lantai, maka luasnya adalah

  • Luas lantai 1 = 6×10 =60m2
  • Luas lantai 2 = 6×10= 60m2
  • Total luas rumah =  60+60 = 120m2.

Jadi sekarang kita tahu bahwa luasan rumah yang akan diborongkan tenaga adalah 120m2.

Mencari tahu harga borongan tenaga per m2

Beda tempat, waktu, dan kondisi bangunan akan berbeda juga harganya, rumah kualitas standar akan lebih murah dibanding rumah mewah. untuk mengetahuinya bisa bertanya kepada tetangga atau rekan yang sudah dibangun, atau bertanya kepada para kontraktor sehingga bisa mendapatkan perbandingan pemborong mana yang bisa memberikan biaya paling murah. misalnya kita dapatkan data harga borong tenaga= 900rb/m2.

Menghitung biaya borong rumah

Luas rumah sudah diketahui 120m2, dan harga borong tenaga per m2 juga sudah ada 900rb/m2, maka kita sudah bisa menghitung total biayanya yaitu 120m2 x 900rb/m2 = Rp.108.000.000,- terbilang (seratus delapan juta rupiah).

 

Jadi cukup mudah cara menghitung biaya borong tenaga rumah 2 lantai yang bisa dilakukan dengan mencari tahu luasan rumah dalam satuan meter persegi, lalu mencari data harga borong upah tenaga per meter persegi, terakhir yaitu mengalikan kedua data tersebut sehingga ketemulah nilai biayanya. tapi harga tersebut masih bisa dinego tergantung kesepakatan dengan pemborong, tapi kalau bisa juga jangan terlalu murah karena bisa jadi gaji yang rendah justru akan menurunkan produktifitas serta kualitas hasil pekerjaan para tukang bangunan, selamat membangun rumah semoga lancar dan cepat selesai.

3 Comments

  1. Tri 1 March 2018
  2. Musa 1 September 2018
    • supriyanto 22 September 2018

Leave a Reply